Pages

Monday, November 18, 2013

“SOLUSI DOSA (1): PENGAMPUNAN”

“SOLUSI DOSA (1): PENGAMPUNAN”
Di dalam diri manusia tidak ada satupun yang bisa diharapkan untuk melepaskan diri dari masalah dosa. Dosa yang menjadi sifat dasar manusia tidak bisa dihapus dengan cara apapun.

Sebuah iliutrasi yang memberi gambaran tentang keadaan manusia berdosa adalah seseorang tercebur dalam sebuah kubangan lumpur hidup. Ketika seseorang tercebur ke dalam lumpur hidup, maka orang itu tidak akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Cepat atau lambat orang itu pasti tenggelam. Semakin kuat berusaha untuk keluar, maka akan semakin cepat dia tersedot ke dasar kubangan. Yang dapat dia lakukan hanyalah berharap semoga ada orang lewat untuk menolongnya. Jika kebetulan ada seorang pertapa berada di tepi kubangan dan kemudian mulai memberi wejangan: “Hai, sobat...engkau bisa keluar dari kubangan itu jika engkau berhasil meniadakan dirimu sendiri dan mampu mengalahkan keinginan jahat dalam dirimu....” Lalu seorang agamawan lewat pula dan mulai berkhotbah: “Kawan...engkau bisa keluar dari kubangan itu jika engkau mentaati aturan-aturan agama...berbuat baik, bersabar dan berdoalah kawan. Ingatlah Tuhan senantiasa....” Kemudian ahli filsafat lewat pula dan mulai berfilsafat: “Moralitas yang baik akan melepaskan engkau dari lumpur hidup itu, teman...” Apakah wejangan-wejangan orang-orang tersebut bisa melepaskannya dari kubangan lumpur hidup tersebut? TIDAK BISA!!! Sayang, banyak orang menyampaikan harapan kosong seperti ilustrasi di atas kepada manusia yang sudah jatuh dalam kubangan dosa.

Dari perspektif Allah, semua orang tanpa terkecuali, sudah jatuh ke dalam kubangan lumpur dosa (Rom. 3:23). Bagaimana mungkin orang bernasib sama, yaitu sama-sama berada di dalam lumpur dosa, bisa menyelamatkan orang berdosa lain? Mustahil! Hanya figur tidak berdosalah yang mampu menyelamatkan orang berdosa. Tetapi, adakah manusia yang menyatakan dirinya tidak berdosa? Tidak ada, kecuali Yesus Kristus. Firman Tuhan: “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? (Yoh. 8;46). Dengan tegas Petrus berkata: “Ia (Yesus) tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (1 Pet. 2:22). Penulis kitab Ibrani juga mengatakan: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia (Yesus) telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibr. 4:15).

Oleh sebab itu Alkitab mengatakan: “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat. 1:21). Ayat ini dengan jelas mengatakan Yesuslah yang menyelamatkan umat-Nya. Itu berarti Yesus adalah Juruselamat! Ada perbedaan yang sangat mencolok antara Penyelamat dan orang yang memberitakan jalan keselamatan. Banyak nabi yang pernah lahir dan melayani di Israel, tetapi tidak seorang pun di antara mereka disebut sebagai juruselamat. Mereka hanyalah penunjuk jalan keselamatan, bukan juruselamat! Nabi-nabi itu sudah mati. Hal itu menunjukkan keterbatasan dan ketidaksempurnaan mereka. Tetapi seorang juruselamat tidak dikuasai kematian dan bahkan mengalahkan kematian itu. Dan juruselamat itu adalah Yesus Kristus. Dialah yang telah menaklukkan kematian dan memberi kehidupan. Orang-orang yang sudah mati dan masih berada dalam kuburnya mustahil memberi kehidupan, oleh sebab itu TIDAK LAYAK menjadi Juruselamat.

Jadi, hanya Yesuslah yang boleh berada di sekitar “lumpur hidup” dosa dan semua orang sedang berada di dalam kubangan dosa tersebut. Dialah satu-satunya figur yang tidak tercebur ke dalam kubangan dosa. Dia tidak sekedar memberi wejangan, ajaran agama, filsafat, moralitas, etika dan sebagainya. Sebaliknya Dia telah bertindak dan melakukan aksi penyelamatan melalui karya-Nya di kayu salib. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan retorika. Dosa menuntut pembayaran ril. Jika ada orang berfikir dosa bisa diampuni hanya dengan berkata-kata saja, jelas hal itu omong kosong! Dosa tidak mungkin terhapus begitu saja. Dosa tidak bisa dihilangkan dengan timbunan perbuatan baik dan amal. DOSA HARUS DIBAYAR! Pembayaran yang paling impas untuk dosa adalah dengan membayarkan nyawa orang berdosa itu sendiri di dalam neraka kekal.

Tidak ada orang berdosa mampu membayarkan nyawanya bagi orang berdosa lainnya. Mengorbankan nyawa sendiri di dalam neraka hanya pas untuk membayar dosa diri sendiri. Jadi jangan harapkan ada orang lain yang mau membayar dosa Anda dengan mengorbankan nyawanya ganti nyawa Anda di neraka. Tetapi Yesus Kristus telah melakukan hal itu. Yesus mati bukan untuk membayar dosa-Nya. Bukankah Dia tidak berdosa sama sekali? Tidak ada utang dosa-Nya yang harus Dia bayar. Justru Dia mati di kayu salib untuk membayar utang dosa manusia. Dengan kematian-Nya, dosa manusia diampuni. Tetapi hanya orang yang percaya kepada-Nya saja dosa-dosanya ditanggung oleh Yesus Kristus. Sedangkan orang yang tidak percaya, dosanya tetap ada. Dengan beriman kepada Yesus, semua orang berdosa yang dinyatakan bersalah dan divonis dengan “pidana mati” dalam pengadilan sorgawi, dinyatakan benar dan dilepaskan dari tuntutan pidana mati (bahasa hukum: onslag). Oleh Yesus yang berkorban di kayu salib maka dosa dan kesalahan setiap orang yang percaya kepada-Nya, diampuni dan dinyatakan benar!

WARNING

Rom. 4:6-8:
Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." (to be continued...)

0 komentar:

Post a Comment